Kassian Cephas, orang Jawa kelahiran Yogyakarta, 15 Januari
1845, oleh banyak pihak diakui sebagai fotografer pertama Indonesia.
Kassian Chepas yang tinggal dan punya studio di Yogyakarta
juga merupakan "pemotret resmi" Kraton Yogyakarta. Selain memotret
kalangan elite, Kassian Chepas juga banyak memotret candi dan bangunan
bersejarah lainnya terutama yang ada di sekitar Yogyakarta.
Koen Soelistijo, salah satu seorang fotografer Indonesia
pada masa penjajahan dengan berbagai kenangan foto-foto yang sangat berharga
bagi dirinya, tetapi ternyata juga meninggalkan banyak jejak tentang masa perjuangan bangsa Indonesia dan
keluarganya secara visual.
Frans Mendur, satu-satunya fotografer yang mendokumentasikan
peristiwa pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus
1945 jam 10 pagi di Pegangsaan Timur oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Hanya ada
tiga adegan penting yang diabadikan. Pertama, adegan waktu Bung Karno
membacakan teks proklamasi. Kedua, sebagian dari orang-orang yang hadir. Dan,
ketiga, adegan waktu acara penaikan bendera Sang Saka Merah Putih.
Perkembangan fotografi di Indonesia bermula dari masa
penjajahan dan Para Fotografer pada zaman "VOC" bukan dari kalangan
awam kebanyakan mereka (orang Indonesia) berasal dari kalangan kelas menengah
dan pernah belajar di sekolah-sekolah didikan Hindia-Belanda serta banyak
fotografer Indonesia yang berdarah atau keturunan Belanda.
Karya-karya para fotografer Indonesia banyak pada momen
sejarah yang terjadi di Indonesia.
Karya-karya foto mereka yang menjadi saksi bisu dalam
buku-buku sejarah SMP khususnya yang banyak memuat foto-foto yang berkenaan
dengan perang & detik-detik proklamasi kemerdekaan.
Perkembangan
Fotografi
Pertengahan abad XIX hingga menjelang abad XX merupakan masa
pengembangan fotografi yang sangat signifikan dalam bentuk dan proses
penciptaannya.
Pengembangan bentuk di bidang fotografi :
1. perkembangan kamera dari camera obscura hingga kamera SLR
(Single Lens Reflector)
2. aplikasi penemuan lensa
3. penemuan negatif film yang terus disempurnakan sehingga
memungkinkan orang memiliki dan memotret dengan mudah.
Di sisi lain perkembangan fotografi juga telah memberikan
berbagai kemungkinan ‘kultural’ bagi manusia untuk menciptakan bentuk seni yang
tidak mungkin dilakukan sebelumnya.
Bermacam jenis bentuk dan gaya atau aliran dalam fotografi
seperti yang di pelopori oleh seorang fotografer di era Victorian, H.P.
Robinson dengan penemuannya berupa multiple print di mana pada masa tersebut
sempat menghebohkan karena citra foto yang begitu dekat dengan kenyataan yang
kemudian gaya foto tersebut menjadi era ilustratif fotografi yang mengarah pada
“gerakan senirupa abad 19”. Kemudian lahir dan berkembang gaya dan aliran
lainnya seiring dengan perkembangan jamannya
karena dengan jenis gaya dan aliran dalam fotografi akan mencerminkan
pribadi fotografernya.Seperti hal tersebut di bawah ini mengenai
jenis-jenis dalam fotografi terdapat
lima kualitas yang unik menurut John Szarko wsky, yaitu:
1. The thing it self, fotografi yang berkaitan dengan
hal-hal aktual
2. The detail, fotografi yang menampilkan pada hal-hal yang
tampak pada suatu benda
3. The frame, hasil karya fotografi yang terseleksi, bukan
dirangcang terlebih dahulu
4. Time, fotografi hasil karya pengabadian waktu dan
menjelaskan secara khusus tentang perjalanan waktu
5. Vantage point, fotografi yang memberikan kita berbagai
cara pandang yang baru terhadap dunia kita
Selain itu, klasifikasi juga dilakukan oleh Gretchen Garner dengan
menawarkan enam jenis kategori, yaitu:
1. Time suspended, fotografi adalah saksi waktu dan merekam
pribadi
2. A wider world, fotografi menunjukkan berbagai bagian
dunia yang eksotik, tersembunyi dan tempat-tempat yang jauh
3. Famous faces, melalui fotografi kita akan lebih mengenal
orang-orang terkenal
4. Minute detail, kejelasan optis telah memberikan
kesempatan untuk menikmati kekayaan berbagai tekstur yang ada di dunia
5. Private theater, kamera adalah alat yang mendekatkan
mimpi-mimpi fotografer
6. Pictorial effect, bentuk,
Kepesatan perkembangan fotografi di dunia, tidak dapat
dipungkiri kalau fotografi sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia.
warna dan tekstur
telah terciptakan melalui fotografi
Dalam fotografi sebuah kamera bukan hanya sebagai alat
dokumentasi, alat untuk “mengabadikan“ suatu peristiwa melainkan juga mampu
menciptakan sesuatu yang baru, suatu karya fotografi yang mempunyai nilai seni.
Maka fotografi dari awal ditemukan hingga revolusinya yang semakin canggih
dalam memenuhi kebutuhan dapat sebagai alat bantu dalam upaya menciptakan
imaji-imaji seni visual melalui gagasan,
obyek, kreatifitas dan teknologi.