biografi arbain rambey (photographer)


Bagi pecinta fotografi, nama Arbain Rambey sudah tidak asing lagi. Pria kelahiran Semarang, 2 Juli 1961 ini telah lama eksis di jagat fotografi. Sosok Arbain merupakan salah satu contoh jurnalis yang menguasai penulisan dan fotografi sekaligus. Berkat talentanya ia didapuk menjadi redaktur foto di koran Kompas. Berbagai lomba fotografi telah dimenangkannya baik dalam negri maupun luar negri, yaitu juara satu lomba fashion nasional 1993, juara tunggal lomba foto internasional Art Summit 1999 dan juara satu lomba foto MURI 2008.
Pria lulusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung (ITB) ini dari kecil telah tertarik dengan fotografi.”Masa kecil saya di Semarang, dan saya dibesarkan bibi, karena ibu bekerja dan ayah bekerja. Saya anak tunggal yang tidak pernah kekurangan apa pun, bahkan cenderung mempunyai banyak barang mainan. Sejak usia sekitar 5 tahun, saya sudah sangat tertarik dengan fotografi, dalam arti paling senang membolak balik album foto apa pun. Usia 13 tahun sudah menguasai cuci dan cetak foto hitam dan putih. Punya kamera pertama pada tahun 1977. Ricoh 500 GX yang saat ini masih disimpan. Pada saat itu harganya Rp 37.500,” ujarnya mengenang masa lalu.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, itu yang menggambarkan perjalanan karier fotografi Arbain. Lulus kuliah dari teknik sipil ITB, Arbain bekerja sebagai reporter dan sekaligus memotret ketika acara peliputan. Tidak disangka, semangatnya dalam memotret yang begitu tinggi dianggap layak untuk menggantikan fotografer kawakan Kartono Riyadi sebagai redaktur foto pada tahun 1996,yaitu tahun kelima bekerja di harian itu.
Arbain mengibaratkan fotografi adalah memotong adegan dari realitas 360 derajat yang tiga dimensi ke dalam sepotong foto. Sebuah foto menjadi menarik karena terbatas alias cuma sebagian dari realitas. Yang terpenting dalam fotografi adalah kemampuan melihat. " Maka latihlah kemampuan dan kreativitas fotografi sebenarnya bisa dilakukan dengan cara sederhana. Untuk mengasah kemampuan fotografi, kita bisa melakukan perjalanan keliling kota sambil memotret. Namun, kita hanya bisa memotret hal yang lazim atau yang bukan hal yang biasa kita lihat di berbagai foto. Dengan cara ini, kita mencoba meluaskan apa yang selama ini kita jalani,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.

portfolio


















Depth of field (DOF)


Depth of field (DOF) merupakan salah satu prinsip dasar fotografi yang berhubungan dengan fokus. Pengaturan fokus dalam kegiatan fotografi amatlah menentukan karena akan terlihat apa yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah foto.
Sebuah foto dengan latar belakang atau latar depan yang dikaburkan dengan objek utama yang tajam, maka zone yang tajam ini disebut sebagai ruang tajam/depth of field.
Depth of field dapat memberikan kesan kedalaman pada sebuah foto sehingga objek tampak menonjol dan ada sebuah dimensi.
Faktor dasar Depth of field  terdiri dari aperture (diafragma) dan jarak fokus.
Penggunaan diafragma yang besar menghasilkan ruang tajam yang pendek, sedangkan penggunaan diafragma yang kecil memperpanjang/memperluas wilayah ketajaman.
Dalam penggunaan teknik depth of field dikenal beberapa macam :
DOF sempit (ruang tajam sempit)
          Objek utama yang fokus latar belakang kabur/blur 


DOF luas (ruang tajam luas)
          Objek dan latar belakang tajam/semua bidang terlihat tajam



Selective focus
          Latar depan dan latar belakang yang blur hanya objek utama yang tajam

Lighting


Pencahayaan merupakan unsur utama dalam fotografi.
Tanpa cahaya maka fotografi tidak akan pernah ada.
Cahaya dapat membentuk karakter pada sebuah foto. Dengan cahaya, dapat menentukan apakah sebuah foto baik atau tidak.
Cahaya terdiri dari 2 sumber, yaitu :
- Cahaya Alam (avaliable light)
- Cahaya buatan (artificial light)


FRONT LIGHT ( Pencahayaan dari arah depan )
Sumber cahaya terletak di depan objek atau cahaya datang dari arah yang sama dengan posisi kamera.
Penggunaan arah cahaya ini akan menghasilkan foto yang relatif tanpa bayangan, maka efek yang tercipta adalah tekstur dari objek yang kita foto menjadi berkurang maka foto menjadi datar.
Pencahayaan ini, banyak digunakan untuk foto dokumentasi, foto-foto kecantikan, foto sampul majalah.











SIDE LIGHT ( Pencahayaan dari arah samping )
Sumber cahaya berada pada samping objek dengan sudut sekitar 45 – 90 derajat. Efek yang dihasilkan adalahmenonjolkan bentuk dan permukaan atau tekstur objek. Dengan side lighting dapat menampilkan dan menyampaikan lebih banyak karakter dan profil dari objek yang kita foto. Selain itu, kesan tiga dimensional dapat diciptakan dengan teknik ini.


TOP LIGHT ( Pencahayaan dari arah atas )
Sumber cahaya di atas objek sehingga arah cahaya jatuh dari atas. Pencahayaan dari atas memberikan efek yang dramatis pada objek. Efek ini dapat dibandingkan dengan cahaya matahari ketika tengah hari.
Dengan top light objek tidak cukup terpisah dari latar belakang dan terdapat bayangan kecil saja.
Top light efektif digunakan dalam pemotretan still life dan pemotretan makanan.


BOTTOM/BASE LIGHT ( Pencahayaan dari arah bawah )
Sumber cahaya yang diletakkan di bawah/dari bawah objek. Metode ini banyak digunakan sebagai fill-in untuk mengurangi kontras dari main light. Pencahayaan ini biasanya digunakan untuk pemotretan benda-benda transparan dari kaca misalnya : gelas, botol dll.
Efek yang dihasilkan bayangan akan hilang pada dasar objek. Dalam penggunaannya cahaya ini untuk pemotretan in-door.


BACK LIGHT ( Pencahayaan dari arah belakang )
Pencahayaan dari arah belakang yang letaknya berlawanan dengan posisi kamera. Posisi sumber cahaya bisa diletakkan di belakang objek, dipantulkan atau bisa langsung mengenai objek.
Efek yang dihasilkan dari teknik ini secara umum yaitu : menciptakan siluet dan rim light (cahaya yang ada di sekitar objek).
Dalam penggunaan teknik ini perlu diperhatikan cahaya yang langsung mengenai kamera akan menimbulkan pantulan cahaya dan flare (masukan cahaya yang tidak diinginkan). Maka arah sumber cahaya dari belakang perlu dikontrol dengan baik.

still life ???

still life = alam benda


Fotografi Still Life merupakan pemotretan benda-benda mati yang tidak bergerak sendiri untuk suatu tujuan tertentu atau menciptakan sebuah karya foto dengan media benda mati, misalnya patung-patung, gelas minuman, boneka-boneka porselen, keramik, bahkan bunga-bunga yang ditata dalam vas dan benda-benda kecil lainnya, itu semua harus diupayakan agar tampil 'hidup' dan menawan. Untuk itu perlu dibantu terutama dengan tata penyinaran yang canggih (sophisticated lighting).
Meskipun yang menjadi objek pemotretan adalah benda-benda mati, memotretnya untuk menjadi sebuah foto yang baik dan mengandung seni tidaklah semudah yang kita bayangkan. Terlebih bila kita harus menjadikan benda mati tersebut menjadi "hidup" atau berisi. 
Prinsip utama dalam foto still life :
1. Mencoba untuk menampilkan sisi-sisi menariknya secara detail
2. Melakukan penyinaran yang baik
3. Menata objek sedemikian rupa dengan tambahan-tambahan aksesori yang baik.
Tambahan latar belakang atau sesuatu aksesori lain jika dikehendaki memang akan lebih membantu menjadikan sebuah benda biasa menjadi lebih menarik. Dengan dukungan pemikiran konsep pemotretan yang tepat maka cara apa pun yang dilakukannya pasti akan menjadikan suatu objek benda mati menjadi lebih baik dibandingkan dengan memotretnya tanpa konsep yang jelas.
Still Life dikategorikan :
Commercial Photography
Fine Art Photography
Commercial Photography :
Foto yang dibuat untuk keperluan komersil yang bertujuan mempromosikan suatu barang atau jasa atau agar foto yang dibuat mampu menjadi alat promosi yang baik dan berhasil (sesuai keinginan klien). 
Fine Art Photography :
Foto yang dibuat sebagai media berekspresi sang pemotretnya yang biasanya memiliki konsep yang sangat bebas
Kecenderungan dalam Still Life Photography :
- Mengambil foto
Memotret sesuatu objek yang ditemui dan sudah ada / freeze the moment
Membuat foto
Memotret sesuatu yang tidak ada menjadi ada, seperti dalam hal pemilihan objek, properti, tata cahaya, komposisi serta harus memiliki konsep dan desain yang matang
Membuat foto still life bukan sekadar menyalin atau memindahkan objek ke dalam film dengan cara seadanya. Karena bila seperti itu yang dilakukan, namanya adalah mendokumentasikan.
Konsep dalam foto stil life itu sendiri dapat ditampilkan dengan berbagai macam teknik, dari yang rumit dengan menggunakan efek-efek khusus hingga cara yang sederhana dengan lokasi di luar ruangan, atau dengan latar belakang suatu benda yang unik. Konsep adalah sesuatu yang sangat penting dalam menghasilkan foto, karena konsep merupakan jembatan atau media untuk menyampaikan bahwa gambar merupakan sarana berkomunikasi.  
Pada foto still life diperlukan suatu teknik pemotretan yang baik, apakah mengenai sudut pemotretan, pencahayaan atau hal-hal lain yang terkait dengan tujuan pencapaian hasil foto yang artistik dan mengandung seni. Karena itulah untuk menghasilkan sebuah foto still life yang baik perlu adanya teknik pemotretan yang baik pula
Pencahayaan sangat berperan dalam pemotretan still life, yaitu jatuhnya sinar terhadap objek yang kita potret.
Umumnya pemotretan still life dilakukan dengan menggunakan cahaya artifisial atau cahaya buatan.
 Atur jatuhnya sinar pada objek sedemikian rupa dengan cara memindah-mindahkannya atau menggeser, mengangkat, memutar objek sehingga ditemukan pencahayaan yang terbaik.
Inilah salah satu kemudahan memotret alam benda mati di mana untuk menentukan arah pencahayaan yang tepat pada objek
Hal yang perlu diperhatikan :
1.Objek yang akan di foto dan karakternya
2. Konsep pemotretan
3. Teknik yang digunakan
4.Lighting/pencahayaan         
5. Background dan asesoris Pada foto still life
kekuatan terletak pada konsepnya. Keberadaan alat yang sangat berpeluang dalam menentukan keberhasilan sebuah pemotretan bukanlah segalanya.
Yang terpenting setelah bayangan konsep penyajian muncul, harus mampu mempertimbangkan secara tepat mengenai penggunaan peralatannya.
Kenali dan maksimalkan kelebihan peralatan yang digunakan.
Dalam foto still life apabila mampu menggabungkan konsep teknik dengan konsep seni, maka sebuah benda mati yang tak pernah diperhatikan orang yang mungkin juga sering hanya dibuang, bisa menjadi sesuatu yang dilirik bahkan mungkin dilihat serta diminati orang ketika sudah ditampilkan dalam bentuk sebuah foto yang baik dan mengandung nilai seni.

White Balance (WB)


Apa itu White Balance ?
White balance ialah pengaturan pada kamera yang dapat membantu menangkap warna saat memotret, WB aspek penting dalam dunia fotografi dan berpengaruh pada hasil akhir foto, karena kita juga ingin warna foto kita seakurat mungkin. Maka dari itu WB sangat berpengaruh terhadap warna dan hasil foto.
               White Balance yang digunakan dalam paper ini (sesuai dengan kamera yang saya gunakan canon 550 D) yaitu :
-        Daylight
-        Shade
-        Cloudy
-        Tungsten
-        Fluorescent dan
-        Flash kecuali Auto dan custem
Berikut macam – macam WB serta kegunaanya :

·        Daylight ( symbol matahari) di gunakan saat berada di bawah sinar matahari, karena sistemnya menormalkan cahaya yang berlebih

                                     

·        Shade (symbol rumah/pohon) di gunakan saat memotret dalam rumah (siang hari) atau berada di daerah bayangan, bukan dari sinar matahari langsung
   
                                    

·        Cloudy (symbol awan) di gunakan saat memotret di cuaca mendung ketika sinar matahari tidak langsung dan terhalang oleh awan, modus ini digunakan untuk menambah dan memperkuat warna kuning kecoklatan



·        Tungsten (symbol bohlam) di gunakan saat memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam, tungsten juga bisa menormalkan warna obkjek jika di dalam ruangan,tetapi jika di luar ruangan akan nada efek kebiru biruan 
                                         



·        Fluorescent (symbol lampu neon) di gunakan saat memotret di ruangan dengan pencahayaan lampu neon, ini juga bisa meredamkan efek putih yang berlebihan dari lampu neon tersebut



·        Flash (symbol kilat) jika menggunakan flash hasil warna pada gambar akan kebiru biruan karena cahaya flash sifatnya lembut maka sebaiknya gunakan flash WB untuk menaikkan warna,tetapi mode ini juga dapat mengkompensasikan cahaya dingin(yang kebiruan) dari flash dengan memasuukan efek hangat (kekuningan) pada gambar

                                                                      
KESIMPULAN
              
Alasannya  kenapa kita perlu memahami WB ? karena kita ingin warna foto kita seakurat mungkin, jadi WB berpengaruh terhadap warna.
            Fungsi dan tujuan WB ialah mengatur komposisi – komposisi warna berdasarkan cahaya yang ada, agar mendapatkan foto yang tepat warna fotonya sesuai dengan warna aslinya.
 Jadi inilah alasannya kenapa kamera memerlukan pengaturan WB karena kita memotret dalam kondisi pencahayaan yang berubah – ubah.
Jadi tujuan pengaturan WB ialah memerintahkan kamera agar mengenali temperature sumber cahaya yang ada.





Teknis Rana Atau Kecepatan


Shutter speed (kecepatan rana), yaitu berapa lamanya shutter terbuka., era fotografi digital dimana shutter speed merupakan lamanya sensor "melihat" subyek yang akan diambil gambarnya.Shutter speed diukur dalam detik - atau pada kebanyakan kasus digunakan dalam sepersekian detik. Semakin besar penyebut atau pembagi, maka akan bertambah kecepatannya (contoh : 1/1000 jauh lebih cepat dibandingkan 1/30). Jika Anda menggunakan Slow Shutter Speed (lebih rendah dari 1/60) anda akan membutuhkan sebuah tripod atau fitur-fitur seperti image-stabilization (kamera & lensa baru biasanya memiliki fitur ini)Pengaturan Shutter speed yang tersedia di kamera biasanya berupa kelipatan. Coba periksa pengaturan shutter speed pada kamera Anda, Anda mungkin akan melihat beberapa bilangan seperti - 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/15, 1/8, dan seterusnya. Kelipatan pada pengaturan Shutter mudah diingat, sama seperti prinsip aperture yang juga melipat gandakan (2x) jumlah cahaya yang masuk. Beberapa kamera digital terdapat fitur yang memudahkan Anda untuk memotret dengan shutter speed yang sangat lambat. Tidak ada pembagian detik tetapi diukur dengan satuan detik yang bulat (contoh: 1 detik, 10 detik, 30 detik, dan lain-lain). Pengaturan ini digunakan pada kondisi ruang atau situasi yang sangat gelap, atau ketika Anda memang sengaja membuat efek ketika merekam pergerakan dari sebuah obyek. Beberapa kamera juga menyediakan fitur opsi memotret dengan 'B' (atau yang sering disebut dengan Bulb). Mode bulb memungkinkan seorang fotografer untuk tetap membuka shutter selama yang dia mau.
Mari kita membahas beberapa contoh teknis dalam fotografi-slow speed photography adalah foto yang pengambilan gambarnya memerlukan waktu selama beberapa detik. Dalam slow speed photography, misalnya kita menggunakan waktu selama 5 detik, maka data selama 5 detik itu digabungkan kedalam sebuah foto. contoh foto :
- High Speed Photography adalah suatu teknik menangkap sebuah momen yang bergerak dengan sangat cepat.contoh gambar :
                           

 - Panning merupakan pergerakan horisontal dari sebuah kamera ketika merekam sebuah obyek yang sedang bergerak, Kamera harus mengikuti gerakan subyek untuk melakukan teknik panning, dan tentu juga kecepatan serta arah harus dilakukan sesempurna mungkin.contoh gambar :

- Penning puter hampir tidak jauh beda dengan penning inti dari teknisnya jikalau penning kamera mengikuti arah objek tetapi jikalau penning puter kamera yang di puter langkah awal yang utama ialah focus kan objek terlebih dahulu lalu gunakan shuter yang lumayan rendah lalu ketika shuter di tekan kamera diputercontoh gambar :
- Zooming merupakan teknik yang membarikan kesan gerak dengan mengubah panjang fokus lensa pada saat exposure. Teknik ini hanya bisa dilakukan dengan menggunakan lensa zoom. Teknik ini menggunakan cara memutar lensa, baik itu zoom in maupun zoom out pada saat menekan shutter.contoh gambar :
- Bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan foto bulb. Biasanya shutter speed nya lebih dari 2 detikcontoh gambar :

#Foto - foto saya masih dalam tahap - tahap awal pembelajaran jadi mohon maaf banyak sekali kekurangan dalam foto ini